JAKARTA- Terjaringnya Rektor Universitas Lampung, Karomani dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK beberapa waktu lalu membuat pemerhati hukum Benny N.A Puspanegara, SH.,MH angkat bicara.
Ia merasa prihatin dengan kejadian itu, lantaran menciderai dunia pendidikan yang berperan dalam mencetak kualitas generasi penerus bangsa.
“Saya menghimbau agar rektor (sekarang mantan rektor,Red) membuka semua kepada penyidik siapa-siapa saja yang menerima aliran duit, jika ada pejabat diatasnya yang menerima dan meminta (upeti) buka saja. karena dengan kooperatifnya tersangka, maka itu akan menjadi poin tersendiri dalam pertimbangan hukuman nanti,” papar pengacara bergaya nyentrik itu.
Dengan di OTT nya sang profesor, lanjut dia, ini menjadi ironi. Disaat anti korupsi masuk dalam mata kuliah wajib, justru rektor kena ciduk KPK.
“Seingat saya sudah ada 3 Profesor yang tersandung kasus korupsi, Prof Nazaruddin Syamsuddin (kasus tinta KPU Pusat), Prof Nurdin Abdullah (Mantan Gubernur Sulsel) dan sekarang Prof Karomani (Rektor Universitas Lampung). Padahal, peraturan dan sanksi sudah tegas, contoh yang terjaring sudah banyak, tapi kok masih juga ada OTT,” ucapnya
Sambil berseloroh, bangsawan bergelar Raja Al hidayat Thanjar dalom, dari Kepaksian Buay Bejalan diWay Skalabekhak Lampung ini juga “mengusulkan” agar selain sumpah jabatan dan pakta integritas, para pejabat publik mesti disumpah pocong.
Khusus untuk Karomani, Benny menghimbau agar tak hanya meminta maaf untuk kalangan dunia pendidikan saja.
“Tapi juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Lampung karena Unila merupakan Universitas negeri kebanggaan masyarakat Lampung,” tutupnya. (pus)
